Visi :
Perjuangan wahidiyah mempunyai tujuan terwujudnya keselamatan, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir batin, material dan spiritual di dunia dan di akhirat bagi masyarakat umat manusia seluruh dunia.
Misi :
Perjuangan wahidiyah adalah upaya lahiriyah dan batiniyah untuk memperoleh kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa menuju sadar ma'rifat kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW dengan mengamalkan sholawat wahidiyah dan ajaran wahidiyah asesuai dengan bimbingan mualif sholawat wahidiyah.
Fundamental :
- Firman Allah SWT surat al-Ahzab ayat 56.
- Hadist-hadist Nabi SAW, antara lain HR. Abu Ya'la dari Hasan bin Ali, hadist shohih.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi, hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya."
وصلّوا عليّ وسلّموا فان صلاتكم تبلغني حيثما كنتم
"Bersholawatlah dan bersalamlah kepadaku, maka sesungguhnya sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kamu berada."
Karakteristik :
- Jihadun-nafsi, membebaskan diri dari syirik menuju sadar kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.
- Konsisten terhadap pembentukan akhlaq mulia.
- Peduli terhadap berbagai permasalahan umat, bangsa dan negara.
- Inklusif (terbuka) secara global, boleh diamalkan siapa saja tanpa pandang bulu.
- Telah diijazahkan secara mutlak oleh mualifnya.
Manfaat (Advantageous) :
- Kejernihan hati dan peningkatan daya sadar kepada Allah SWT wa Rosulihi SAW.
- Kemudahan dalam berbagai keperluan hidup (dunia dan akhirat).
Kelengkapan (Perangkap Sistemik) :
- Sholawat wahidiyah, ajaran wahidiyah.
- Lembaga khidmad Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW)
Keutuhan (Holistisitas) :
- Mengokohkan penerapan iman, islam dan ihsan secara utuh dan terpadu.
PROFIL WAHIDIYAH
PROFIL WAHIDIYAH
A. Sholawat Wahidiyah
- Sholawat wahidiyah adalah rangkaian doa-doa sholawat Nabi SAW seperti tertulis dalam lembaran sholawat wahidiyah, termasuk kaifiyah (cara dan adab) dalam mengamalkanya, mulai disiarkan dan diamalkan sejak tahun 1963.
- Mualif sholawat wahidiyah adalah al-Mukarom KH. Abdul Majid Ma;roef pengasuh pondok pesantren Kedunglo, Desa Bandarlor, Kec. Mojoroto, Kab. Kediri, Jawa Timur.
- Sholawat wahidiyah berfaedah menjernihkan hati dan ma'rifat (sadar) kepada Allah dan Rosulullah SAW.
- Sholawat wahidiyah tidak termasuk dalam katagori jamiyah thoriqoh, tetapi berfungsi sebagai thoriqoh dalam artian "jalan" menuju sadar kepada Allah wa Rsulihi SAW.
- Mengamalkan sholawat wahidiyah tidak disertai syarat-syarat/ketentuan khusus yang mengikat, tetapi harus dengan adab: hudlur dan yakin kepada Allah SWT, mahabbah dan ta'dhim kepada Rosulullah SAW.
- Sholawat wahidiyah seperti sholawat-sholawat yang lain, boleh diamalkan oleh siapa saja, tanpa syarat adanya sanat atau silsilah, karena sanat dari setiap sholawat adalah shohibus sholawat itu sendiri yaitu Rosulullah SAW.
- Sholawat wahidiyah telah diijazahkan secara mutlak oleh mualifnya untuk diamalkan dan disiarkan dengan ikhlas (tanpa pamrih) dan bijaksana, kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dan golongan.
- Pengamalan sholawat wahidiyah disebut mujahadah.
a. Mujahadah 40 hari.
Dilaksanakan oleh orang yang baru mengamalkan, dan dapat dilaksanakan ulang oleh para pengamal wahidiyah.
b. Mujahadah Yaumiyah (harian).
Dilaksanakan setiap hari oleh pengamal,baik perorangan atau berjamaah.
c. Mujahadah Keluarga.
Mujahadah yang dilaksanakan berjamaah oleh seluruh keluarga.
d. Mujahadah Usbu'iyah (mingguan).
Dilaksanakan berjamaah seminggu sekali oleh pengamal se Desa/Kelurahan/Kelompok/Lingkungan. Penyelenggara dan penanggung jawab adalah pengurus PSW Desa/Kelurahan.
e. Mujahadah Syahriyah (bulanan/lapanan).
Dilaksanakan berjamaah sebulan sekali atau setiap selapan (35 hari) oleh pengamal se Kecamatan. Penyelenggara dan penanggung jawab adalah pengurus PSW Kecamatan.
f. Mujahadah Rubu'ussanah (triwulan).
Dilaksanakan berjamaah setiap 3 bulan sekali oleh pengamal se Kabupaten/Kota. Penyelenggara dan penanggung jawab adalah Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPC PSW).
g. Mujahadah Nisfussanah (setengah tahun).
Dilaksanakan berjamaah setiap 6 Bulan sekali oleh pengamal se Propinsi/Daerah Khusus/Daerah Istimewa. Penyelenggara dan penanggung jawab adalah Dewan Pimpinan Wilayah Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPW PSW).
h. Mujahadah Kubro.
Dilaksanakan secara berjamaah berskala Nasional dan Internasional pada setiap bulan Muharam dan Rojab. Penyelenggara dan penanggung jawab adalah Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah (DPP PSW).
i. Mujahadah Khusus.
Antara lain: Mujahadah Peningkatan, Mujahadah Kecerdasan, Mujahadah Keamanan, Mujahadah Penyiaran, Mujahadah Waktiyah (insidetal dan momental) berhubungan adanya kejadian-kejadian penting yang bersifat lokal, regional, nasional dan internasional.
B. Ajaran Wahidiyah
Ajaran wahidiyah adalah bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah, berpedoman kepada al-Quran dan al-Hadist dalam melaksanakan tuntunan Rosulullah SAW, meliputi bidang iman, islam dan ihsan. Mencakup segi syariah, haqiqah dan akhlaq.
Disamping mengamalkan sholawat wahidiyah ini, supaya melatih hati menerapkan ajaran wahidiyah yang rumusnya adalah "LILLAH BILLAH", "LIRROSUL BIRROSUL" dan berusaha melaksanakan "YUKTIKULLA DZI HAQQIN HAQQOH" dengan prinsip "TAQDIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANGFA' FAL ANGFA'"
- LILLAH : Segala amal perabuatan apa saja, baik yang berhubungan langsung dengan Allah dan rosul-Nya, maupun yang berhubungan dengan masyarakat, dan makhluq pada umumnya, baik yang bersifat wajib, sunah dan mubah, asal bukan perbuatan yang merugikan dan bukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah SWT, supaya dalam melaksanakanya disertai niat dan tujuan mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan ikhlas tanpa pamrih.
- BILLAH : Menyadari dan merasa senantiasa kapanpun dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatutermasuk gerak gerik dirinya lahir ataupun batin adalah Allah tuhan maha pencipta yang menciptakan dan menitahkanya, jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku diri kita memiliki kekuatan dan kemampuan.
- LIRROSUL : Menyadari bahwa dalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah, bukan perbuatan yang merugikan supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan rosulullah SAW.
- BIRROSUL : Menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin (yang diridhoi Allah) adalah karena syafaat dan jasa rosulullah SAW.
Keterangan Lirrosul Birrosul selengkapnya DISINI
- YUKTI KULLA DZI HAQQIN HAQQOH : Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban, melaksanakan kewajiban tanpa menuntut hak. Baik kewajiban terhadap Allah wa rosulihi SAW, maupun kewajiaban yang berhubungan dengan masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluq pada umumnya.
- TAQDILUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANGFA' FAL ANGFA' : Didalam melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut supaya mendahulukan yang lebih penting, jika sama-sama pentingnya, supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya. Hal-hal yang berhubungan dengan Allah wa rosulihi SAW terutama yang wajib pada umumnya dipandang lebih penting (aham). Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat dan masyarakat pada umumnya harus dipandang lebih bermanfaat (angfa').
C. Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW)
1. PSW adalah satu-satunya lembaga khidmah (organisasi) yang didirikan oleh mualif sholawat wahidiyah pada tahun 1964 untuk waktu yang tidak terbatas, ditugasi mangatur kebijaksanaan dan memimpin pelaksanaan seta bertanggung jawab mengenai pengamalan, penyiaran, pembinaan, dan pendidikan wahidiyah sesuai bimbingan mualif.
2. Organisasi PSW telah memenuhi UU No. 8 / 1985 tentang organisasi kemasyarakatan dan telah terdaftar di dirjen sospol depdagri No. 1334 tahun 1997.
3. Organisasi PSW memberiatahukan ulang kepada depdagri, SKT Nomor Inventaris: 240/D.III.3/X/2009 tanggal 9 Oktober 2009.
4. Organisasi PSW telah terdaftar di depkumham nomor inventaris : AHU-31.AH.01.06 tahun 2009.
5. Sholawat wahidiyah, ajaran wahidiyah dan organisasi PSW sudah diadakan pengecekan oleh kejaksaan agung melalui kejalsaan negri kediri dengan suratnya tanggal 19 Maret 1970 nomor : B-224/C-I III/70 perihal: Pengekliran dan pengecekan adanya Penyiar Sholawat Wahidiyah Pusat.
6. Sholawat wahidiyah dan ajaran wahidiyah telah diadakan penelitian oleh BAKOR PASKEM tingkat I Jawa Timur, dan telah diijinkan untuk disebarluaskan / disiarkan kepada masyarakat umum, sesuai surat kepala kejaksaan tinggi Jawa Timur tanggal 17 Juli 1978 nomor: B-1161/1.5.1.1/1978 yang disebut dalam surat KASI POLKAM an. Asisten I / Intel an. Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur tanggal 16 Desember 1978 nomor: B-1981/K/S.3.1/12/1978.
7. Sholawat wahidiyah telah diadakan pendekatan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan ( Badan LITBANG Agama ) DEPAG RI Jakarta dan telah dikeluarkan tanggapan bahwa sholawat wahidiyah tidak termasuk "Islam Jamaah", sesuai surat kepala PUSLITBANG I An. Kepala Badan LITBANG Agama nomor: P.II/3/294/1271/79 tanggal 5 Nopember 1979.
8. Lambang PSW adalah tulisan huruf arab diambil dari ayat al-Quran berbunyi FAFIRRU ILALLAH berwarna putih di atas dasar warna hitam berbentuk bulat telur dikelilingi 8 buah garis lengkung (seperti gambar DIATAS halaman ini).
9. Mengenai leadership PSW.
(a) Konsisten menerapkan firman Allah SWT dalam al-Quran surat Ali Imram ayat 159:
"Maka dengan sebab rahmat dari Allah-lah engkau berlaku lemah lembut terhadap mereka. Dan sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, niscaya mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekat (mengambil keputusan), maka bertawakallah kepada Allah!. Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."
(b) Kedaulatan tertinggi dalam organisasi PSW ada pada Musyawarah Kubra Wahidiyah yang diadakan setiap 5 tahun sekali.
10. Setelah mualif sholawat wahidiyah wafat pada tanggal 7 Maret 1989, selain organisasi PSW yang didirikan oleh mualif, muncul kelompok-kelompok wahidiyah yang tidak sesuai dengan bimbingan mualif. keberadaan dan kegiatan mereka di luar tanggung jawab PSW.
11. Mulai tanggal 9 Maret 1993 kantor sekretariat dan segala kegiatan Penyiar Sholawat Wahidiyah Pusat dipindahkan dari Kedonglo-Kediri ke Pesantren at-Tahdzib (PA) Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Propinsi Jawa Timur. (Dasar: Wasiat mualif sholawat wahidiyah tanggal 7 dan 9 Mei 1986).
mualif wahidiyah ngaku ngaku ilmu langsung rosululoh saw beliau ketemu rosululoh bil jasat udah berapa kali , sedang untuk menjastis bahwa beliau wali al ghoust beliau banyak menyadur kitab al hikam itu milik torekot sadzaliyah , tapi mengaku al ghoust ini kan termasuk pencuri ilmu , dari segi sanat saja udah batal, dari dulu juga udah bayak hadist palsu , kalo beliau orang yg soleh okelah , kalo wali kutub belumlah
BalasHapusdari segi etika dan sanat sanat saja dah dak ada para masyayeh itu etika terhadap guru [sanat sanat itu penting sekali ] dari sini beliau mengagungkan syehk abi hasan ali asadili shekh abas marsusi , syeh abdul qodir jaelani tapi beliau beliau haya untuk menjastis dan untuk memperkuat argumentasi untuk kepentingan pribadi sbg al ghoust hadzazaman ini kan lucu sekali , beliau hanya dijadikan untuk menakuti para lawan lawannya dan pengikutnya dengan kebesaran sehk sehk torekot
BalasHapusMari kita belajar lagi.
Hapuskalo solawatnya aku tak mempermasalahkan , kalo memang dia pr mualif wahidiyah kalo memang ando wali kutub datang lah ketempatku baik lewat mimpi atau kasab ,tp aku sudah membuktikan bahwa beliau bukanlah sbg wali al ghoust hadzazaman yg selama ini digembar gemborkan ,, hadist saja bisa dipalsu, mosok mimpi mengecingi bumi yg gersang menjadi subur menjadi landasan bahwa beliau sbg wali kutub , yg dlm dunia torekot barang najis itu identik dng dunia seharusnya takwilnya ya beliau doanya dimudahkan masalah harta benda ,al ghoust itu pemimpin para auliya , kecuali mimpi di pangku rosululoh okelah atau yg sejenisnya ,ini barang najis oalah mbah mbah mbah ini bukan menghina tp meluruskan
BalasHapushadist saja kalo sanatnya ndak jelas dikatakan hadist palsu, maudu , lemah , ini ngaku langsung rosululoh saw,Alloh swt saja maha sopan santun , Alloh mengajar nabi lewat malaikat jibril as apa gunanya pr ghaus sebelum dia lucu , makanya wahidiyah mau dimasukkan ketorekot tdk diterima karena sanat sanatnya ndak jelas siapa yg belajar agama tdk mempunyai guru gurunya adalah hawa nafsunya dan setan menjadi gurunya
BalasHapusingat siapa toat pd para pemimpin berati taat pd rosululoh siapa taat pd rosululoh berarti dia taat pd Alloh swt,yg bermakna seorang ghoust haruslah dididik oleh ghoust sebelumnya dan diangkat oleh rosululoh disaksikan ghoust sebelum kewafatanya kapan mualif pertama di didik ghoust mana sanat sanatnya , dari segi etika dah ndak ada dlm manakib sheh abi hasan ali as asadili setiap wali ghoust pasti lahir dari muritku , pangadikanipun guruku juga begitu beliau adalah mursit 7 torekot besar dan mursit sempurna berjumpa rosululoh bil jasat udah beberapa kali dan termasuk ghoust di zamanya dan khaq bukan omong kosong doang untuk para pengikut sadar diri jangan tergesa gesa, ilmu harus ada sanatnya
BalasHapushubungi blok ; pusat kekalifahan torekot sadzaliyah qodiriyah di yogyakarta
BalasHapusanda cah ndeso,mudah2an cpt d beri hidayah...AMIN
Hapusanda cah ndeso,mudah2an cpt d beri hidayah...AMIN
HapusTerima kasih saudara Rahadyan Mahatma sudah berkunjung,
BalasHapusMaaf baru berkomentar, sebenarnya ada keinginan utk tidak berkomentar, tp setelah saya rasakan itu salah.
Saya hanya ingin mengatakan Mari Kita Belajar Lagi, Karena Ilmu Allah itu luas, luas sekali.
jangan sampai kita merasa benar sendiri atau merasa lebih baik (dalam segala hal), karena seperti iblis, yg mengatakan "saya lebih baik dari pada Adam"
Saya membaca komentarnya saya jadi bingung
BalasHapusSaya pengikit ke lima thoriqot wahidiah tapi sebelum itu memang saya memiliki 4 thoriqot lagi setelah Thoiriqod Qodiriah an-naqsabandiyah terus di sempurnakan dengan thoriqot asy-syadziliyah Al-alawiyah baru setah itu saya tambah thoriqot wahidiyah jadi semua nya saya pengamal 5 thoriqot moga nanti di jaman. Milenial internet ada penyempurna dari thoriqot wahidiyah. Amin
BalasHapus#tetap jaga jarak