Tertawa, Kyai Lucu Dan Bahayanya

Tertawa, kyai lucu dan bahayanya

perbanyaklah menangis dan sedikit dalam tertawa

Allah telah memperingatkan kepada kita, supaya kita di dunia ini tertawa sedikit saja dan memperbanyak menangis supaya kita tidak terjebak sebagaimana yang dilakukan kaum munafiq,

Firman Allah SWT:
فليضحكوا قليلا وليـبكوا كـثـيرا
"Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak" (QS. At-Taubah:82)


Maka didalam hidup kita harus berupaya untuk banyak-banyak menangis karena kita tahu bahwa dirikita ini selalu kufur, selalu lupa terhadap Allah, dholim dan hal-hal lain yang seharusnya kita lakukan tapi malah kita tinggalkan dan apa-apa yang seharusnya kita tinggalkan malah kita lakukan.

Terlebih-lebih lagi kita tertawa-tawa ketika kita sedang berkhotbah dalam Podium, bertabligh / mengaji, Rosulullah bersabda:
وفي الخبر مر فو عا : إنّ الـرّ جل يتكلّم بالكلمة ما ير يد بـها الاّ ان يضحك الـقـو م يـهـوى بـها بـعد ما بــيـن الـسّماء والا رض.
"Diriwayatkan dalam Hadits Marfu’ (yang sanadnya sampai kepada Rosulullah SAW ), sesungguhnya seseorang yang sedang berbicara dengan kata-kata, agar supaya orang-orang dapat tertawa, maka ia terjungkal dengan sebuah kalimatnya itu sedalam antara langit dan bumi ." (الـمجالس الـسنية: 37)

Kalau ingin baca-baca yang berkenaan dengan ini bisa dilihat di: 

Itu yang dimaksud adalah omong kelakar yang membikin orang-orang pada tertawa, lalu bagaimana kalau sedang di Podium dalam Majelis Ilmu, apakah tidak bahaya sekali dan membahayakan sekali, artinya bahaya untuk dirinya dan membahayakan untuk pengunjungnya.

Imam Ali bin Abi Tholib, menegaskan bahwa termasuk hilangnya ilmu itu adalah karena gara – gara mengaji sambil bergurau, demikian beliau berkata:
قال علىّ رضى الله عنه : اذا سمعتم الـعـلم فاكـظموا عليه ولا تخلّـطـوه بـهز ل فتمجّه الـقـلـو ب،
"Berkata Sayyidina Ali R.A: apabila kamu sekalian sedang mendengarkan ilmu, maka tahanlah emosimu, dan janganlah kau campur (ilmu) itu dengan bergurau, maka hatimu akan melepehnya (dimuntahkan)."( Ihya' Ulumuddin juz 1 hal. 28)

"Terima Kasih atas kunjungannya dan Mohon maaf atas kekurangannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar